21/05/2013

Ibrah dari Si Ikan Cupang dan Jentik nyamuk (Cttn Rahmat Hidayat)


Rahmat Hidayat
Sudah tiga hari teman satu kontrakan ku belum balik ke padang. Mungkin ada urusan penting dikampung yang masih mengharuskannya tinggal dikampung. Ia mempunyai seekor cupang hias di dalam kamar. Cupang itu berwarna merah dan mempunyai sirip yang tebal dan panjang. indah sekali. Setiap kali cupang itu mengibaskan siripnya, tampak keanggunan dari cupang itu. Bukti betapa besarnya yang menciptakan cupang itu.

Namun pada suatu pagi kulihat cupang itu hanya diam di dasar toples. Ia tidak agresif seperti biasanya. Tidak adda lagi kibasan sirip yang mempesona, tidak ada lagi warna merah menyala tampak dari badannya. Bandannya tampak putih pucat. Akupun terkejut. Apa yang terjadi dengan cupang ini. Memang temanku itu ssudah pulang kampung selam 3 hari. Otomatis tidak ada yang merawatnya. Memberi makan ataupun memperhatikan kebersihan air dalam aquarium toplesnya. Dan aku juga tidak begitu mengerti bagaimana cara merawat ikan hias.

Tapi ini situasi yang genting. Sudah 3 hari cupang ini tidak makan. Badannya sudah kurus kering. Kulihat perrutnya sudah kempes. Dan sedikit – sedikit bulunya (siripnya) sobek dan berguguran. Aku Cuma tahu bahwa makanan ikan ini adalah jentik nyamuk. Langsung aku mluncur ke kamar mandi untuk mencari jentik nyamuk. Bak di kontrakan ku ada tiga. Kulihat satu perstau bak tersebut. Tak ada jentik nyamuk disana. (jadi ketahuan baknya bersih). Malah ketidak adaan jentik juga menjadi masalah saat ini. Biasanya keeberadaan jentik menjadi masalah. Terutama masalah kesehatan. Pernah juga teman ku disini terjangkit gejala DBD, mungkin karena nyamuk. Namun sekarang jentik menghilang. Betapa berharganya jentik saat ini. Selama ini mungkin kita tidak memandang jenti sebagai suatu yang berharga, bahkan akan mengganggu kesehatan, dan sekarang ia dibutuhkan untuk menyelamatkan satu nyawa ikan.

Syukur Alhamdulillah ada beberapa ekor jentik nyamuk di bak yang ketiga. Bak yang paling besar. Ku gayung air di dektnya dan jentik pun ikut bersama air. Terlihat jentik – jentik dewasa yang tampaknya siap jadi nyamuk. Langsung ku masukkan ke dalam aquarium stoples yang kuangkat dari kamar ke kamar mandi. Melihat jentik masuk kedalam stoples, serta merta cupang itu bangkit dan mulai menangkap jentik itu. Senang rasanya melihat cupangnya kembali aktif. Warna merahnya yang mulai pucat mudah – mudahan seegera kembali bagus lagi. Tentu saja jentik berperan besar dalam ini semua. Maha suci Alllah yang menetapkan semua pada jalurnya.

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik“
(Albaqarah : 26)

0 comments: