18/05/2013

Atmosfir kuliah di negeri Kincir

Kompasianer

Hmm…
Lika-liku kuliah di negeri orang. Mungkin tak hanya di egeri orang kali ya. Di negeri sendiri juga pasti ada lika-likunya. Yaaaahh namanya juga hidup. Okelah, mas n mbak bro, sebelum menjalani rally panjang hari ini dengan tugas temugas, saya ingin menyapa sahabat semua. Seperti yang pernah saya katakan di blog -”- ehm (promosi), bahwa dengan menulis bisa membuat saya tenang dan fresh. Cara yang aneh memang untuk merefresh diri. Thats the way I am.

Ok, kuliah saya di Utrecht untuk blok kali ini boleh dibilang sedikit senggang, hanya 3 mata kuliah di tambah dengan dua tutorial. dan itu pun hanya memakai 2-3 hari saja, itupun tidak full. Namun tetap saja Sob, waktu yang ada terasa sangatlah kurang. Apa pasal??? yups.. tugas. Hidup dan kuliah di Belanda ini sangatlah menyenangkan. NAMUN, hanya satu mungkin yang membuatnya sedikit kurang asyik, yakni banyaknya TUGAS, :D. Sistem online yang diberlakukan hampir di semua tugas membuat saya dan teman-teman harus scepat beradaptasi. Misalnya saja tentang deadline pengiriman tugas secara online. Hal ini dengan diberi deadline waktu tertentu. Artinya terlambat sedikit saja tentu ada konsekuensinya, dan itu terlihat jelas dan terarsip di sistem.

Selain itu yang sangat menjadi momok adalah tentang plagiarism. Kalangan academic disini sangat-sangat aware tentang hal ini. Sampai titik yang paling minimum. Dikarenakan sistem online dan tentu saja kampus punya software untuk melacak point plagiarism ini. Sedikit susah bagi kami mungkin untuk beradaptasi di masa-masa awal, karena ke tika di kampung dulu, hal-hal yang mungkin saja lumrah bisa menjadi sesuatu yang masuk pada kolom “plagiarism”. Tiada ampun memang bagi point yang satuu ini. iiii takuut.

Satu lagi, paten nya negeri ini, ada keseimbangan antara pemberian tugas dan pemeriksaan tugas. Hampir semua, yups semua, tugas yang kami buat dikoreksi dan dikomentari, bahkan secara personal satu persatu. Tak sekedar dikumpul saja. Tak jarang setelah diberi feedback maka kita mesti mengkoreksinya, atau menjadikannya refleksi untuk tugas berikutnya.

hal lain yang juga kurasakan berbeda adalah aura diskusi dalam setiap pemebelajaran. Mereka sudah terbiasa untuk beropini dan menanggapai pendapat satu sama lain. Dosen bukanlah titik pusat perhatian di dalam kelas. Dinamisasi dalam interaksi didalam proses pembelajaran merupakan point penting. Pembelajaran tak sekedar berbasi nilai, tetapi lebih pada pendalaman kontent dan pemahaman. Situasi yang mensupport dan mendorong mahasiswa untuk untuk memunculkan critical thinking dan berpikir kreatif juga sangat menonjol. Sering sekali ditemukan pertanyaan How, Why, What do you mean, Give the reason, do you agree, dan sejenisnya. Dan tentu saja dijawab dengan reasoning yang jelas dan dengan data pendukung.

Tanpa terasa, ini sudah bulan keempat ku kuliah disini, dan yaaa… aku masih hidup dan benapas. Alhamdulillah.
Dinegeri kita juga mungkin kuliah Masternya juga seperti ini barangkali ^_^ atau mungkin lebih baik. entahlah. #Cinta Indonesia

0 comments: