05/07/2012

Mengapa ada orang yang sholat, tapi akhlaq dan kesehariannya tidak baik?

Sore ini rencana untuk menghadiri sebuah pertemuan, namun karena komunikasi yang belum tersampaikan maka tidak jadi. Saya sudah terlanjur hadir di lokasi Ma'had. Sempat berjumpa dengan beberapa ikhwan yang juga akan melaksnakan agenda yang sama dan sebangun dengan yang akan saya lakukan, tapi kontennya bisa saja berbeda. Persiapan untuk penyambutan tanggal 9 Juli 2012 sepertinya. ehm Semangat.!!!

Saya menyempatkan Ol sejenak, mencarikan tugas kuliah ibu. Tapi sayup-sayup dari dalam mesjid saya dengar ada suara-suara seperti seseorang sedang menyampaikan ceramah. Karena memang tak ada agenda, maka saya bergegas untuk masuk dan ikut mendengarkan kajian sore ini. Alhamdulillah, Ustadz sepuh kami kembali hadir. Ust Suhairi Ilyas. Saya sedikit terlambat, bahasan telah  dimulai beberapa menit yang lalu. dan saya mengkondisikan diri untuk tersambung dengan materi kali ini dengan mengutip sebuah pertanyaan yang disampaikan Ustadz, " Mengapa masih banyak orang yang sholat, tapi akhlak dan sikap kesehariannya tidak baik?". O ternyata saat ini sedang membahas tentang sholat.
Dan dari penuturan Ustadz yang dapat saya tuturkan ulang adalah sebagai berikut:

Penyebabnya antara lain, (sebatas yang mampu kusimpulkan)
  • Dalam Sholat auratnya tertutup dengan rapi dan benar, namun setelah selesai sholat maka semua itu dibukanya. Dan bahkan tidak malu mempertontonkannya di khalayak ramai.
  • Dalam Sholat mata hanya tertuju pada tempat sujud (kecuali kalau sedang sholat di masjidil Haram, maka pandangan mata tertuju pada ka'bah). Namun setelah sholat, matanya tak dijaga dari maksiat. Mata nya tak lagi ghadul bashar.
  • Dalam sholat yang diucapkan adalah bacaan-bacaan yang mengingatkan pada Allah. Tapi setelah itu ia kembali berkata tidak baik, bergunjing dan sejenisnya.
  • Dalam Sholat orang ruku' dan sujud pada Allah. Namun setelah itu ia ruku' dan sujud pada harta, tahta ataupun thagut2 lainnya.
  • Dari segi bacaan, kita coba lihat awalannya. Sholat di awali dengan takbir, Allahu Akbar. Ini bermakna bahwa di luar sholatpun harus teraplikasi bagi kita bahwa hanya Allah lah yang Maha Besar. tapi sering di luar sholat terlalaikan untuk ini.
  • Sholat ditutup dengan salam. Maknanya bahwa hidup kita haruslah selamat. Selamat di dunia dan selamat di akhirat. Selamat diri kita dan selamat orang-orang lain disekitar  kita. Tapi kadang kita lupa untuk saling menyelamatkan. sibuk dengan urusan sendiri, cuek dengan keadaan.


Dalam Sholat kita bisa mematuhi aturan-aturan itu karena kita dikendalikan oleh iman. Tapi jika iman itu hanya hadir ketika sholat saja, sedang kan di luar itu iman terkesampingkan, maka wajar saja sholat kita tak akan berefek. Bayangkan saja 10- 15 menit  setiap sholat kita latihan, tapi berjam-jam berikutnya lepas kendali. Aurat tidak ditutup rapi, ucapan tidak dijaga, mata jelalatan dan tidak ghadul bashar dan lain-lain sebagainya. Apakah akan berefek?. Apatah lagi jika yang 10-15 menit itu pun sekedar ritual ceremonial saja. Lengkap sudah, ndak Mmasuakkkk... (istilahnya mas Herto kami).

Maka dari itu, mari kita sempurnakan Sholat kita. Kita pahami makna bacaan dan gerakan sholat, kita belajar dan berusaha untuk sholat sekhusu' mungkin (walau bagiku masih mesti berjuang keras untuk ini). Dan yang paling penting lagi, kita tetap menjaga nilai-nilai itu setelah kita selesai sholat. Hingga sholat kita dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Amiin.

Wallahualam. ^_^
Sambut Ramadahan karim dengan persiapan yang mantaph. 
Jumpakanlah kami dengan bulan penuh berkah itu Ya Rahman. 

0 comments: