16/04/2012

Pelajaran Berharga dari Seorang Malaikat Kecil


Pelajaran itu bisa datang darimana saja dan dari siapa saja. Dan Allah pun dengan caranya sendiri menyadarkan kita. Tak disangka-sangka ia mengirimkan malaikat kecilNya untuk menyadarkanku. Seperti hari itu, seperti biasa kulakukan prosesi transit di salah satu mesjid di jalan patenggangan ATB. Ya prosesi transit yang sering kujalani disela-sela aktivitasku yang 75 % nya berpusar di sekitaran ATB sebelum sempat pulang ke rumah. Biasanya kalau tidak ke wisma yak e masjid sembari menanti masuknya waktu sholat. Dan sore ini, sebuah sore di penghujung februari 2012, kumasuki pekarangan masjid yang masih sepi tersebut, maklum waktu maghrib masi sekitar 30 menit lagi.
Kubasuh jiwa dengan wudhu’ dan ku langkahkan kaki memasuki ruangan masjid sederhana namun mampu memberikan aura ketenangan. Apalagi bagiku yang memiliki memori khusus dengan masjid ini. Betapa tidak, masid ini adalah salah satu saksi ukhuwah dan aktivitas ku selama di kampus. Letaknya yang berdekatan dengan pondokan wisma ADK menjadi tempat strategis untuk bertemu para ikhwan disekitarnya. Pondokan kami yang terpencar seolah disatukan disini. Bersalam, berbincang, bercanda disela-sela padatnya aktivitas kami di kampus. Dan aku walau tidak tinggal di pondokan, tetap merasa bagian yang tak terpisahkan dari komunitas itu sampai saat ini. Ehm…
Nah kembali keawal cerita di atas, disalah satu tiang masjid, kumenemukan seorang anak kecil berpakaian TPA sedang khusu’ menadah tangan. Melihat ku datang, mungkin sedikit membuyarkan khusu’nya dan dia seperti menyamarkan aktivitasnya itu. Dugh… hatiku langsung terkesan dan tersentil dalam waktu yang bersamaan. Kenapa tidak, wajah mungil nan lucu itu sedang berdoa kawan… sedang mengoptimalkan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Entah ia tahu atau tidak… tapi yang jelas bukankah waktu sore menjelang maghrib ini kita di sarankan untuk banyak-banyak mengingat ALLAH… hmmm mungkin kita, atau saya saja barangkali, sudah banyak yang melupakan ini. Karena terjebak dengan rutinitas yang walaupun terkadang berlabel dakwah, bukankah kita juga perlu menjaga waktu-waktu istimewa ini untuk memperkokoh kedekatan kita dengan Rabb pemilik semesta raya ini.
Fenomena yang kulihat ini telah menyadarkan dan mengingatkan ku kembali tentang pentingnya mengelola waktu dengan baik, termasuk waktu-waktu khusus yang diistimewakan untuk kebutuhan ruhani kita. Melakukan aktivitas tarbiyah dzatiyah untuk menjadi aktivis dakwah yang tangguh. Dan selain di sepertiga malam, waktu menjelang maghrib ini bisa juga kita optimalkan. Insya Allah. Terima kasih ya adek kecil, apapun doa mu itu, semoga Allah kabulkan, semoga engkau menjadi ikhwan Tangguh dan kita dijumpakan di barisan panjang para dai yang istiqomah berjuang di jalan Allah ini amiiin. Terima kasih ya Allah, betapa besar cintaMu pada hamba, Engkau masih mengingatkan ku dari segala kealpaan ini. Allahu Akbar.

0 comments: