23/01/2012

Masjid oh Masjid


Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur pada Allah SWT  dan shalawat salam untuk Rasulullah SAW...
Cerita ini ana tulis berdasarkan pengalaman ana sendiri beberapa hari yang lalu, ketika pergi ke pasar raya padang bersama salah seorang saudara, ketika sudah sampai di pasar raya adzan isya berkumandang, maka kamipun mencari masjid untuk sholat berjamaah, rencana mau sholat di masjid Taqwa Muhammadyah, tapi suasana jalan agak macet, akhirnya kami putuskan untuk sholat di masjid Nurul Iman yang katanya masjid termegah di kota padang. Sebenarnya sejak lama ana ingin sholat di Nurul Iman, ana masih ingat terakhir sholat disana ketika SMA dulu, waktu itu ana ada acara munasaroh palestina yang diadakan salah satu partai dakwah di kota padang, dan pada waktu itu masjidnya belum di renovasi semegah yang sekarang ini.


Sesampai di gerbang masjid, kami parkir motor dan masuk ke dalam masjid. Subhanallah sekali bangunannya sangat megah, dan kamipun sempat bingung dimana tempat berwudhu’ nya karena saking besarnya masjid tersebut, ketika selesai wudhu’ ternyata sholat sudah dimulai, dan alangkah terkejutnya ana yang sholat berjammah cuma dua orang, dan di shaf wanitapun tidak ada orang, setelah selesai sholat anapun bergumam dalam hati,”masjid sebesar ini yang sholat hanya dua orang saja??? “. Ana masih ingat waktu dulu pas ana terakhir sholat disini (waktu itu sholat dzuhur) jamaahnya hampir penuh.
Kemudian ana iseng2 bikin status di Facebook tentang kejadian malam itu, ternyata ada comment salah seorang ikhwah “D” yang asli kota Padang berpendapat sama,kira2 begini katanya dengan bahasa minang “itulah khy samakin di rehap samakin ndak baurang, saingek ana waktu ketek2 dulu kasinan jamaahnyo sabaleh duo baleh lah jo masajik taqwa, antah sajak barehap ko, maso tampek sholat ndk dipakai, nyo suruah sholat i ruang bawah se, cameh masajik nan gadang co itu lo, takuik rusak fasilitasnyo, ndk di bukak2 do, untuak simbol se dibuek”. Lalu ada lagi komentar lucu dari ikhwah “R”, “mngkin 2 org dsana setara dg 200 orang..^_^ “. Yang ana lihat memang begitu Masjid Nurul Iman ramai ketika ada acra akad nikah saja atau ada acara lomba asmaul husna yang katanya merupakan program “terobosan” walikota padang , puluhan mobil parkir disana, tapi waktu subuh kayaknya nggk mungkin  deh puluhan mobil (apalagi mobil dinas pemkot padang) parkir disana, sungguh sangat miris.
Keadaan ini mungkin tidak hanya terjadi di masjid Nurul Iman saja, tapi mungkin di masjid2 lain yang di bangun bermegah megahan, cuma sebagai simbol belaka. Sepertinya sedang ngetren atau ikut latah, pemprov sumbar juga sedang menyelesaikan proyek Masjid Raya Sumbar yang menelan biaya entah berapa milyar. Apakah masjid ini hanya sebagai simbol atau tempat wisata saja ???.
Sepertinya fungsi utama masjid telah bergeser akhir ini, bukan  lagi sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan umat islam , melainkan sebagai tempat “wisata religi”, ironisnya lagi, masjid yang dibangun secara mewah tersebut lebih sering terkunci karena takut ada yang mencuri. Akibatnya orang justru sulit untuk beribadah. Mesjidnya mewah, tapi sepi dari orang yang beribadah. Salah satu hadist juga mengatakan "Banyak orang yang akan bermegah-megahan dalam mendirikan masjid, tetapi mereka tidak memakmurkannya melainkan sedikit"[HR Bukhari], hadist tersebut seolah menjadi pembuktian tentang realita masjid zaman sekarang ini.
Ada yang beranggapan bahwa menghiasi masjid sehingga indahnya melebihi gereja atau sinagog itu adalah syiar Islam/dakwah, padahal Nabi mengecam hal itu sebagai mengikuti kaum Yahudi dan Kristen: Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya, kalian akan bersungguh-sungguh menghiasi masjid-masjid kalian seperti orang-orang Yahudi dan Kristen menghiasi gereja dan rumah ibadah mereka." [HR Bukhari], Naudzubbillah jangan sampai kira meniru sifat sifat orang kafir itu.
Wallahu’alam Bishowab...

0 comments: