Official Site: Ronal Rifandi

Sarunai Ombak Nan Badabua.

Ajo Ronal~ Jejak Petualangan

Alam Takambang Jadi Guru. Mozaik kelana dari balik lensa.

(click) SCIENCECLOPEDIA

Whether you like it or not, mathematics is everywhere.

Catatan Si Jho

My daily Journal~ avonturen in de wildernis van het leven.

The Rifandi

Pictures of a Daily Life Journey (2023-...).

15/12/2012

8 Kendala dalam berinteraksi dengan Al qur'an

Lama sudah tak menuliskan sesuatu di laman official ini. Selain kesibukan dan keseharian yang lebih pas untuk di pos di lapak-lapak sebelah, akhirnya tersadar, kalau rumah yang ini sudah lama tak disegarkan.( juga berkat pertanyaan dari seorang teman di tgl 14122012 lalu :) ada hubungan nya ya..??. hmmm ada deh)

Nih, ane ada topik yang pas sekalian refresh. Di tuturkan ulang dalam bentuk tulisan dari taujih Ust M Yamin  (Ustadz dari Wilda) dalam kegiatan Mabit 12122012 yang lalu.

Beliau menjelaskan tentang "8 Kendala dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an"

Langsung ke pointnya ya Bro...


  1. Kita mengetahui bahwa membaca al qur'an setiap hari itu adalah sebuah keutamaan, namun jiwa kita belum siap untuk berkomitmen dan sabar untuk bertilawah setiap hari.
  2. Jiwa kita belum siap untuk meraih kemuliaan dengan membaca Al-Qur'an. Karena sesungguhnya alQur'an itu mulia dan orang yang membacanya juga akan mulia.
  3. Kita mengetahui bahwa masih banyak ayat al-Qur'an yang belum kita ketahui maknanya. Tetapi jiwa kita belum siap untuk melakukan langkah-langkah untuk membaca, menerjemahkan ataupun membaca tafsirannya. Belajar al-Qur'an itu 5T : Tilawah, Tahfidz, Terjemahan, Tahfim, Tafsir.
  4. Kita tahu bahwa mengajarkan al-Qur'an itu sangat besar pahala dan fadhilahnya, Namun kita masih enggan untuk mengajarkannya.
  5. Kita tahu bahwa sholat malam yang mantap itu adalah di dalamnya ada membaca ayat-ayat yang panjang. Namun kita belum punya kemauan untuk itu.
  6. Kita tahu bahwa dakwah ini dijamin oleh nash al-Qur'an. Dan Allah memberi kemenangan , tapi kita tidak sabar akan hal itu.
  7. Kita tahu bahwa banyak keutamaan di dunia dan di akhirat bagi manusia yang berinteraksi dengan al-Qur'an. Tapi hanya sebatas pengetahuan saja.
  8. Banyak tokoh-tokoh besar yang sukses itu mengamalkan al-Qur'an dan bahkan hafidz, namun kita malas untuk menauladaninya.

Siapa yang akan menjamin keamananmu disaat-saat genting di akhirat kelak? Sedangkan Rasul mengatakan bahwa Allah menjamin orang-orang yang baik interaksinya dengan al-Qur'an.

3 Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut antara lain:
  1. dipaksa. memaksa diri kita untuk membaca al-Qur'an sebelum tidur. 
  2. Dipaksa. utarakan didalam doa kita terget tilawah kita.
  3. DIPAKSA. setiap waktu luang dan sugesti diri kita untuk membaca al-Qur'an setiap hari.
Karena berawal dari di paksa kemudian akan menjadi kebiasaan, dan lalu budaya membaca interkasi degan Al-Qur'an akan ada dalam keseharian kita insya Allah.

Inilah sedikit ilmu yang bisa saya sampaikan ulang kepada sahabat semua. Seperti disetiap post saya yang lain, di bagian akhir selalu saya kunci, bahwa saya tak seideal apa yang saya tuliskan disini. Sayapun dalam tahap usaha untuk mengamalkannya. Semoga kita dapat untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran ya. Insya Allah.


05/12/2012

Menjadi pendidik bukan hanya persoalan semua materi tersampaikan


by : Pak Syaefudin
(judul dipilihkan oleh redaktur blog)


Selasa, 4 Des 12

Dengan raut wajah tak seperti biasa, selepas shalat dzhuhur; bergegas seorang mahasiswa menghampiri dan berujar, "Pak, koq nggak ngajar lagi? Ayo dong, Pak..Bapak yang ngajar lagi ya. Bagaimana caranya biar Bapak full ngajar kami? Kami sudah ke sekretariat dan ke kaprodi. Apa perlu voting di kelas biar Bapak mau ngajar lagi?".

Begitulah, dialog singkat sehari lalu. Padahal, di a
wal sudah dijelaskan bahwa untuk mata kuliah tertentu; dosen yang mengampu lebih dari seorang. Karenanya, jika giliran saya sudah selesai. Sudah sebaiknya dosen lain lah yang mengisi. Sebenarnya, cara ini bukan pembagian tugas mengajar semata. Namun, agar mahasiswa juga ter-refresh dengan gaya belajar baru dan pengalaman serta ilmu dari dosen lain. Tak hanya satu sumber-dosen.

Di titik ini, beberapa kali saya diingatkan akan arti persahabatan dalam kegiatan belajar mengajar. Menjadi pendidik bukan hanya persoalan semua materi tersampaikan, atau SAP berjalan sesuai rencana. Bukan pula masuk ke kelas; membuka slide, ceramah, lalu memberi tugas latihan.

Sedikit mengutip ucapan Ali bin Nayif Asy Syuhud, "...ini adalah amanah ilmu dan tanggung jawab mengajar yang telah dilakukan pendahulu kita dengan tulus dan niat yang jernih. Maka, kita harus menerima ilmu itu lalu meneruskannya pula kepada generasi pengganti..."

03/12/2012

Si Fulan Bukan Pajangan



Teringat sahabat yang selalu aktif untuk menulis setiap situasi yang dilaluinya.
Anapun mulai menyukai untuk mengisahkan pengalaman yang terjadi untuk dapat di ambil ibroh dan pelajaran yang akan menuntun ke yang lebih baik.
Dilihat dari paras wajahnya, memang dapat dinilai mereka berdua bukan saudara kandung tetapi mendengarkan diskusi yang sedang mereka bicarakan, membuat semua penilaian tadi menjadi salah. Ukhuwah telah mempersatukan mereka, mereka memiliki niat yang sama, Berjuang bersama untuk dapat menjadikan orang-orang yang berada disekitar mereka dapat berkontribusi untuk Din Allah, Agama Islam. Ana mendengarkan secara seksama.”Sebenarnya si fulan dinaikan bukan untuk di jadikan pajangan, tetapi dengan adanya si fulan dapat memberikan manfaat. Jangan akhirnya si fulan dikatakan sukses menjadi orang no 1 karena banyak mengangkatkan acara, tetapi dapat dikatakan sukses, berapa banyak orang yang bisa ia kader, dapat berkerjasama dan berkontribusi untuk agamanya”,” jangan si fulan sibuk membanggakan diri, jangan si fulan melenceng niatnya dari tujuan sebenarnya”. Bisa dimaklumi apabila si fulan lupa, tapi disinilah kita untuk mengingatkan.
Jadi pemimpin jauh berbeda dengan menjadi pimpinan saudaraku, jangan sampai pemimpin berkata kamu disini saya disana, itu ucapan pimpinan kepada anak buahnya bukan ucapan seorang pemimpin. Pemimpin memberikan contoh menjadi teladan dan berkontribusi. Jangan sampai saudaraku yang dimuliakan jadi pemimpin berubah arogan seperti pimpinan.
Mengapa saudaraku bisa berubah ?
Apakah harus dicari kambing hitamnya ?
Mari saudaraku, kita bersama introspeksi diri dan InsyaAllah setiap masalah ada solusinya.

26/11/2012

Menggenggam Impian

"Orang sukses punya banyak cara dan orang gagal selalu punya banyak alasan!. Dan, Han tak mau menjadi orang yang kalah. Ia harus membuktikan bahwa ia bisa menjadi orang yang sukses. Tak ada cara lain. Han harus terus berjuang memperjuangkan cinta, hidup, dan impiannya walaua dalam kesendirian, walaua sendiri itu dingin... "

Sudah lama tidak mengupdate isi blog utama ini, karena kesibukan yang semakin banyak dan tak hentinya datang silih berganti. Dan lagi ada beberapa rumah baru yang memonopoli perhatianku untuk sesaat... hehe. Tapi semua denga purpose dan tujuan pengadaan nya masing-masing kok, yang insya Allah tak akan tumpang tindih. -Kunjungi juga Ajo Ronal WP, a Jho, Pro-Math Media, Ajo Ronal BP, dan ada rumah baru sangat di Ajo Ronal Tumblr, yang terakhir ini sebagai duplikasi akun di wordpress, seiring akan habisnya masa hidup blog di Multiply.-- Banyak banget, ya.... ^_^ so What??? masalah buat lo???

Aku sangat suka membaca, dan sudah banyak buku yang kuhabisi. Tapi sayang, tidak semua yang telah kubaca bisa kuingat dengan detail. Nah, beberapa sahabat blogger punya cara yang menarik untuk hal yang satu ini. Yakni dengan menyediakan space khusus untuk mereview buku-buku yang sudah mereka baca.
Berawal darisanalah maka lapak "Taman Baca" ini di buka. Dan buku "Menggenggam Impian" mendapat tempat kehormatan untul menjadi buku pertama yang di review disini. Bukan apa-apa sih, karena memang buku itulah yang saat ini baru selesai kubaca :D

Dihalaman depan Buku Novel tersebut terpampang jelas hal - hal berikut (Lihat sendiri yee!!!)



Buku setebal 395 halaman ini ditulis oleh Endik Koeswoyo, pria kelahiran Jombang 15 Gustus 1982. " Mari mencintai Indonesia apa adanya" merupakan semboyan hidup yang dipegang oleh lelaki yang bisa ditemui secara maya di http://endik.seniman.web.id ini.

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang pemuda bernama Han. Penuturan kisah dalam buku ini tersentralisir pada tokuh utama tersebut. Sebuah scene di suatu malam di penghujung tahun 2009 menjadi awal dari novel ini. Tapi jangan terjebak, alur yang digunakan penulis adalah maju mundur. Karena terdapat beberapa bagian yang menceritakan kejadian di masa lalu dari sang tokoh. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca, karena cara penuturan dari penulis mampu menghubungkan alur yang maju mundur tersebut dengan tepat.

Sedikit mencoba membuat gambaran umum dari cerita dalam novel ini. Han, pemuda miskin yang berasala dari keluarga yang tercerai berai. Sejak kecil ia sudah harus merasakan pahitnya hidup terpisah dari kedua orang tuanya yang telah bercerai. masing-masing orang tuanya telah menikah kembali dan hidup dengan pasangan mereka masing-masing di dua pulau yang berbeda, ayahnya di Sebuah kota di Sumatera dan Ibunya di pulau Kalimantan. Han sendiri dibesarkan oleh neneknya di Jombang. 

Saat SMA ia menjalin kasih dengan seorang gadis dari keturunan kelas atas, orang kaya dan terhormat. Dan terang saja Orang tua si gadis, yang bernama Indah, tidak merestui hubungan mereka, terutama sang Bapak. Bahkan, walau Han saat itu masih bau kencur, Si Bapaknya gadis ini pernah menyewa orang untuk mengancam dan -jika perlu- menghajar Han agar tidak berhubungan lagi dengan anakanya. Padahal saat itu Han akan mengikuti Ujian nasional SMA. Bagian tentang ini juga sedikit menarik untuk saya bagikan ke sahabat semua.

Diceritakan bahwa Han saat SMA (di Blitar, kost) punya teman beberapa preman simpang. Mereka rata-rata usianya lebih tua dari Han. Para preman itu tentu saja identik dengan gaya hidup mereka yang suka konkow-konkow dan -pada kasus ini- juga minum-minum an beralkohol. Hal ini bukan berarti Han juga hobi meneguk minuman keras tersebut. Ia bergaul dengan mereka hanya sekedar mengisi waktu luang dan karena merasa senang saja dengan mereka. Tapi Han tetap bisa menjaga identitas dirinya, tidak larut dalam kehidupan preman tersebut. Suatu malam, Han di panggil oleh salah satu teman nongkrongnya tersebut. Ia di bawa ke perempatan tempat mereka biasa berkumpul. Ternyata disana telah ada seorang preman lain yang belum dikenal Han, usut punya usut, ternyata ia adalah preman bayaran Pak Djuari , ayahnya Indah, untuk mengancam dan menghajar Han agar jera dan tidak berhubungan dengan Indah. Nah, beruntung, ternyata preman bayaran itu kenal dengan preman temannya Han, sehingga terjadilah negosiasi, yang berujung sebuah solusi yang lucu. Solusi ini diusulkan oleh preman yang dekat dengan Han. Disatu sisi, ia tak mau membuat si preman bayaran (kena murka Pak Djuari), di sisi lain ia juga tak tegak melihat Han, teman yang mungkin sudah ia anggap anak/ adik sendiri (asumsiku) babak belur atau meninggalkan kota itu, apalagi besok ia harus ujian nasional. Ia mengusulkan agar Han berakting telah kena pukul, lengkap dengan atribut perban dan obat merah serta tongkat, dan setelah ujian barulah ia harus meninggalkan kota itu. EHmm... Sebuah solusi yang cerdik juga... *otak preman.. hehe.

Pelajaran dari paragraph di atas adalah, bahwa terkadang preman pun bisa menjadi kawan yang mampu melindungi. Dan bagaimana kekokohan seorang remaja yang tidak larut dalam pergaulan preman, walau ia punya teman preman. :)

Lanjut cerita, Han akhirnya menikah dengan Indah, tanpa restu orang tua. Mereka hidup di Jogja. Menikah muda  sembari kuliah dan hidup pas-pas an. Mereka dikaruniai seorang putra yang mereka beri nama Tegar.  Tegar merupakan harapan mereka untuk mendapatkan kembali restu orang tua Indah. Namun kenyataan berkata lain, ayah Indah tetap tidak mau mengakui hubungan mereka, malah menyuruh mereka untuk bercerai.

Konflik memuncak, mengakibatkan Han harus menitipkan Tegar pada Keluarga kakaknya di Blitar. Dan karena Ibu Indah sakit-sakitan, Indah pun mengalami dilema, memilih suami atau keluarga nya. Mana ada anak yang tega melihat ibu yang melahirkannya menderita sampai sakit dan dirawat. Maka Indah pun Pulang ke rumah orang tuanya. Tinggalah Han seorang diri di Jogjakarta. Hari-hari berselang, ternyata Indah sudah "diikat" oleh keluarganya. Ia tidak bisa kembali kepada Han.

Jarak dan waktu yang memisahkan mereka membuat hubungan juga semakin renggang, apalagi ada orang ketiga yang masuk ke hati Indah. Han dan Indah pun resmi bercerai. Dan tak lama kemudian Indah menikah lagi dengan lelaki lain.

Han, terluka dan dalam kesendiriannya, ia dipertemukan dengan H Sumarno, seorang pengusaha telur. Dari beliaulah HAn kembali menata hidupnya. Belajar menjadi lebih baik, dengan nilai-nilai relijius dan bantuan dari H Sumarno, ia bisa bangkit dan mulai meraih sukses nya.

Usaha yang ia geluti berkembang. Ia bergerak di bidang industri kreatif. Dan Dalam kelanjutanya ia menemukan seorang gadis bernama Retno dan akhirnya menikah dengan nya.

Beberapa pelajaran yang bisa diamabil dari novel ini antaralain adalah kemauan yang keras dan  semangat yang tinggi. Kehangatan keluarga, saling membantu dengan tulus dan menghargai anugrah waktu yang dikaruniakan Allah kepada kita.

Beberapa minus yang saya temukan adalah, terdapat beberapa karakter yang tiba-tiba muncul dan kemudian   berkaitan dengan tokoh utama, namun tiba-tiba tidak ada kelanjutannya. hilang lenyap entah kemana.

Bagian akhir terkesan sedikit dipaksakan, tidak ada penutup tentang kabar Indah, Tegar ataupun beberapa karakter lainnya. Mungkin karena novel ini berpusat pada tokoh utama saja, sehingga penulis mengakhiri novelnya dengan cara yang demikian. Wallahualam.

Ini hanya tulisan saya pribadi berdasarkan memori yang tersimpan di kepala saya setelah selesai membaca novel ini. Jadi jika terdapat kesesuaian ataupun hal yang tidak tepat harap dimaklumi dan dikoreksi. ^_^

fiuh... Coool!!!

25/11/2012

Kehilangan Sajak

by: Syahri Gunawan

Kehilangan sajak lagi
Mungkin karna aku lupa dimana menyimpannya terakhir kali
Di bungkusan rindu padamu
Entah di gagu cuaca yang berubah dalam senyummu

Lama aku mencoba mencarinya
Membongkar kembali kotak-kotak kenangan
Berharap dapat ku temukan jejaknya
Agar dapat ku terka arahnya

Aku, kehilangan puisi lagi
Karna dalam matamu
Ku temukan debur serupa ombak
Yang menjarah segala penjuru

Ah, jangan paksa aku membakar diri ini
Hangus pun
Kelam pantai mataku akan tetap tawarkan air asin
Meski tak bergaram untuk cukup menggarami luka sendiri

@hybrid

27/10/2012

Waktu mustajab untuk berdoa

Mau tahu Tidak???

Saya menyadari dengan se sadar-sadarnya tentang kekuatan yang satu ini. Kekuatan yang mampu membuat saya tetap teguh berdiri. Yang dengan tanpa diduga-duga menunjukkan kesaktiannya.

Ya...
Kekuatan doa.

Dan alangkah eloknya jika kita juga mengetahui waktu-waktu mustajab untuk berdoa, walau sebenarnya berdoa bisa kita lakukan setiap waktu.

Saya temukan artikel ini di muslim.or.id dan saya sarikan ulang di blog saya, supaya jika lupa bisa dengan mudah menemukannya. Semoga bermanfaat juga bagi sahabat. (kalau ada koreksi silahkan di sampaikan di "comment" ya (^_^) )

At Tauhid edisi VI/02
Oleh: Yulian Purnama
Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:
الله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حين يسأل يغضب
Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah
Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:
يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي
Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)
Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya di kertas, entah berapa lembar akan terpakai.
Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’alaberfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…
Berdoa Di Waktu Yang Tepat
Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:
1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
2. Ketika berbuka puasa
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)
Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabdaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani diShahih At Tirmidzi)
3. Ketika malam lailatul qadar
Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan olehUmmul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku‘”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
4. Ketika adzan berkumandang
Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
5. Di antara adzan dan iqamah
Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
6. Ketika sedang sujud dalam shalat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا
Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Di akhir malam dan di akhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)
8. Di hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu HurairahRadhiallahu’anhu)
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat. Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).
Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.
Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:
يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin AbdillahRadhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.
Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.
Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.
9. Ketika turun hujan
Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada AllahTa’ala:
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar
Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar di hari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
Nabi shallallahu ‘alahi Wasallam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain:
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)
11. Ketika Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
12. Ketika Perang Berkecamuk
Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
13. Ketika Meminum Air Zam-zam
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ماء زمزم لما شرب له
Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)
Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita. Amiin Ya Mujiibas Sa’iliin. [Yulian Purnama]
Untuk sumber aslinya silahkan kunjungi web tersebut.