01/06/2013

Kajian PPI- Utrecht: Kearifan lokal, sistem pemerintahan kerajaan Bugis

  • "Kajian Tradisi Administrasi di Indonesia: Studi Kasus Sistem Administrasi di Kerajaan Bugis" by @AndiYani [Diskusi PPI Utrecht]

  • Adanya kecenderungan untuk homogenisasi sistem pemerintahan, padahal dalam pemerintahan sosial itu tidak harus linier dan homogen.

  • Kendala aplikasi sistem administrasi barat di negara berkembang: kendala budaya; rendahnya kapasitas SDM dan organisasi.

  • Dampaknya: Para birokrat hanya mengikuti perubahan struktur namun tidak menerapkan perubahan nilai baru dalam reformasi birokrasi.

  • Budaya lokal harus diperhatikan! Karena pola perilaku di sebuah sistem budaya sebuah bangsa sangat mempengaruhi budaya pemerintahan.

  • Yang lebih penting lagi adalah setiap bangsa cenderung memiliki keunikan budaya; misal jk ditinjau dari sisi 'individualism','masculanity..

  • Bagaimana sistem administrasi pemerintahan di Indonesia, khususnya kerajaan Bugis?

  • Kerajaan Bugis dimulai berdasarkan kontrak sosial antara rakyat (yang diwakili pemimpin mereka) dengan 'Tomanurung' ('orang dr langit')

  • Perjanjian (kontrak sosial) tsb diikuti adanya hak & kewajiban bagi masing2 pihak. Sanksi atas pelanggaran juga bisa diterapkan kpd penguasa

  • Oleh karena itu, rakyat di kerajaan Bugis memiliki hak untuk memakzulkan penguasa secara resmi.

  • Bagaimana tradisi administrasi Bugis? Tradisi negara Bugis adl hub kontrak sosial. Kekuasaan rakyat (melalui representasinya) setara dg raja

  • Dalam Lontara Latoa: Raja tdk memiliki arti yang terlalu penting dibandingkan rakyat.

  • Rakyatlah yang mendudukkan raja pada tempat kemuliaan. Oleh karena itu RAJA berkeWAJIBan memBERIkan seluruh HIDUPnya BAGI kepentingan RAKYAT

  • Di Kerajaan Bugis (abad 15),anak raja tdk otomatis jd raja.Raja ttp hrs dipilih rakyat.Inilah bukti adanya demokrasi sjk dulu di Indonesia!

  • Bagaimana hubungan Negara dg institusi politik? Kerajaan Bugis tdk mengenal pmisahan kekuasaan.Kekuasaan politik lbh personal drpd institusi

  • Kerajaan Bugis mmiliki sistem SELEKSI dlm memilih pegawai negara dan pemimpin publik.Ini bukti lain adanya demokrasi di Indonesia sjk dulu!

  • Indikator utama dalam menyeleksi pegawai: Memiliki karsa (inisiatif berbuat kebajikan);jujur; kaya (tidak kehabisan usaha)

  • Bagaimana akuntabilitas dibangun? RAKYAT berHAK memPROTES kebijakan RAJA!

  • Selain melalui pemakzulan raja, solusi lain atas adanya masalah adalah rakyat memilih berpindah ke negara lain.

  • Periode penjajahan Belanda. Pemimpin tidak lagi melalui pemilihan oleh rakyat tetapi ditetapkan oleh Belanda.

  • Periode ORBA: Diterapkan dua struktur birokrasi, yaitu MILITER dan SIPIL.

  • Periode Reformasi: reinventing government

0 comments: